Teknologi Inti Evice
Jelajahi arsitektur inovatif dan komponen fundamental yang menjadikan Evice sebagai platform blockchain berperforma tinggi, aman, dan siap untuk masa depan.
Arsitektur Dual-Layer
Menggabungkan keamanan L1 dan skalabilitas L2 untuk performa optimal.
Evice mengadopsi desain dual-layer untuk mengatasi trilema blockchain (skalabilitas, keamanan, desentralisasi). Layer 1 (L1) bertindak sebagai fondasi keamanan dan finalitas, sementara Layer 2 (L2) berfungsi sebagai lapisan eksekusi berperforma tinggi.
Layer 1 (Consensus & Settlement): Menjalankan konsensus Aegis, mengeksekusi Wasm smart contracts, mengelola staking/governance, dan yang terpentING, memverifikasi validitas state L2 melalui bukti ZK. Ini memastikan keamanan setingkat L1 untuk semua transaksi L2.
Layer 2 (Execution - ZK-Rollup): Sequencer mengumpulkan transaksi, mengeksekusinya secara off-chain dengan cepat dan murah, lalu mengirimkan ringkasan (batch data terkompresi & ZK proof) ke L1. Ini secara drastis meningkatkan throughput dan mengurangi biaya gas bagi pengguna.
Konsensus Aegis
Protokol BFT dua lapis untuk konfirmasi cepat dan finalitas absolut.
Aegis adalah protokol konsensus Byzantine Fault Tolerant (BFT) custom yang dirancang untuk Evice, terinspirasi dari protokol modern seperti HotStuff namun dengan modifikasi inovatif. Aegis terdiri dari dua lapisan yang bekerja sama.
Lapisan Velocity: Bertanggung jawab untuk konfirmasi blok yang cepat (optimistic confirmation). Validator memberikan suara (VelocityVote) pada proposal blok yang valid. Jika sebuah blok menerima suara dari 2/3+ mayoritas stake, sebuah Quorum Certificate (QC) dibuat. QC ini berfungsi sebagai justifikasi untuk blok berikutnya, membentuk rantai optimis.
Lapisan Gravity: Memberikan finalitas absolut yang tahan terhadap serangan jaringan jangka panjang atau sensor. Pada batas epoch tertentu (misalnya setiap 10 blok), validator menggunakan kunci BLS mereka untuk menandatangani hash blok checkpoint epoch tersebut (FinalityVote). Tanda tangan BLS ini dapat diagregasi. Jika 2/3+ mayoritas stake menandatangani, sebuah `FinalityCertificate` dibuat dan disiarkan. Blok yang dirujuk oleh sertifikat ini dan semua leluhurnya dianggap final secara absolut.
ZK-Rollups (Layer 2)
Meningkatkan throughput dan menurunkan biaya dengan komputasi off-chain.
Evice menggunakan teknologi Zero-Knowledge Rollups (ZK-Rollups) untuk skalabilitas Layer 2. Intinya adalah memindahkan eksekusi transaksi dari L1 ke L2, memprosesnya secara off-chain, dan kemudian membuktikan validitas transisi state tersebut ke L1 menggunakan bukti kriptografi ringkas (ZK proof).
Proses: Transaksi L2 dikirim ke Sequencer. Sequencer mengurutkan, memvalidasi (saldo, dll.), dan mem-batch transaksi. State L2 direpresentasikan sebagai Merkle Tree (menggunakan Poseidon Hash). Sequencer (atau Prover terpisah) menghasilkan bukti ZK (Groth16 di atas kurva BLS12-377) yang membuktikan bahwa transisi state dari `initial_root` ke `final_root` akibat eksekusi batch adalah valid, tanpa perlu L1 mengeksekusi ulang setiap transaksi.
Agregasi Bukti: Untuk efisiensi L1 yang lebih tinggi, Evice dapat menggabungkan beberapa bukti batch L2 menjadi satu bukti agregat tunggal menggunakan sirkuit ZK kedua (Groth16 di atas kurva BW6-761). Ini secara signifikan mengurangi biaya verifikasi di L1.
Data Availability: Ketersediaan data transaksi L2 dijamin melalui kombinasi penyimpanan data terkompresi di L1 (dalam `SubmitRollupBatch`) dan tanda tangan dari Data Availability Committee (DAC).
Wasm Smart Contracts
Menjalankan logika aplikasi terdesentralisasi yang kompleks dan efisien di Layer 1.
Evice Layer 1 mendukung eksekusi smart contract yang dikompilasi ke WebAssembly (Wasm). Wasm menawarkan performa tinggi, keamanan sandbox, dan dukungan bahasa pemrograman yang luas (Rust, C++, Go, dll.).
Runtime Wasm Evice dibangun menggunakan engine Wasmer. Kontrak berjalan dalam lingkungan yang terisolasi dan deterministik. Akses ke state blockchain (seperti membaca/menulis storage kontrak atau mendapatkan alamat pemanggil) difasilitasi melalui fungsi host yang disediakan oleh runtime.
Setiap eksekusi Wasm diukur biayanya menggunakan sistem gas metering. Ini mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan dan memastikan komputasi dihargai secara adil, mirip dengan EVM. Biaya gas dihitung berdasarkan kompleksitas opcode Wasm dan pemanggilan fungsi host.
Kontrak di-deploy menggunakan transaksi `DeployContract` dan dipanggil menggunakan `CallContract`. Penyimpanan (storage) setiap kontrak dikelola dalam Trie terpisah (sub-Trie) yang root-nya disimpan di akun kontrak pada state Trie utama L1.
Keamanan Post-Quantum
Melindungi jaringan dari ancaman komputasi kuantum masa depan.
Ancaman komputer kuantum terhadap algoritma kriptografi kunci publik klasik (seperti RSA dan ECC) adalah nyata. Evice secara proaktif mengadopsi kriptografi post-quantum (PQ) untuk memastikan keamanan jangka panjang.
Secara spesifik, Evice menggunakan algoritma CRYSTALS-Dilithium untuk semua tanda tangan digital. Ini termasuk tanda tangan pada transaksi pengguna dan tanda tangan proposer pada header blok. Dilithium adalah salah satu algoritma standar yang dipilih oleh NIST (National Institute of Standards and Technology) karena ketahanannya terhadap serangan baik dari komputer klasik maupun kuantum.
Meskipun lapisan finalitas (Gravity) menggunakan BLS threshold signatures yang saat ini dianggap rentan terhadap serangan kuantum, penggunaannya berbeda. BLS digunakan untuk agregasi tanda tangan dari banyak validator untuk mencapai finalitas, bukan untuk otentikasi transaksi individu. Migrasi lapisan finalitas ke skema threshold post-quantum dapat direncanakan di masa depan melalui mekanisme governance. Penggunaan Dilithium untuk tanda tangan inti memberikan perlindungan fundamental sejak awal.
On-Chain Governance
Memfasilitasi evolusi protokol yang terdesentralisasi.
Evice menerapkan sistem tata kelola (governance) on-chain untuk memungkinkan pemegang token (khususnya staker/validator) berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai arah pengembangan dan parameter protokol.
Validator dapat mengajukan proposal (SubmitProposal) untuk berbagai tindakan, seperti mengubah parameter jaringan (misalnya, `minimum_stake`, `base_reward_factor`), mengusulkan upgrade runtime, atau proposal teks umum. Setiap proposal memiliki periode voting yang ditentukan (misalnya, 10 blok).
Selama periode voting, staker dapat memberikan suara (CastVote) 'ya' atau 'tidak'. Bobot suara ditentukan oleh jumlah stake yang dimiliki pemilih pada saat voting. Setelah periode voting berakhir, hasil voting dihitung secara otomatis oleh protokol. Jika proposal disetujui (lebih banyak 'ya' daripada 'tidak' berdasarkan bobot stake), tindakan yang diusulkan akan dieksekusi secara on-chain (jika memungkinkan, seperti perubahan parameter).
